Click here for English version.
Artikel ini ditulis oleh Frangky.
Pusat Bisnis Kota Manado. Kredit Foto: Tribun Manado.
Kegiatan di Manado yang dapat membantu mengurangi emisi CO2, beserta perkiraan dampaknya berdasarkan temuan lapangan kami dan strategi lingkungan Indonesia.
1. Pemasangan Panel Surya di Atap
Rumah-rumah warga Manado. Kredit Foto: Alamy.
Penggunaan energi surya dapat mengurangi emisi sekitar 0,85 kg CO2 per kWh yang dihasilkan, menggantikan sumber energi berbahan bakar fosil. Namun, di Manado, penggunaan panel surya masih rendah, menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan. Mendorong rumah tangga dan bisnis memasang panel surya di atap dapat mengurangi emisi listrik dan sejalan dengan rencana Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.
2. Proyek Reforestasi Mangrove
Yosis Makasenda adalah pemandu mangrove di Pantai Rap-Rap, Tongkaina. Sekitar 14 km dari Manado. Kredit Foto: RRI.
Mangrove dapat menyerap hingga 1,5 metrik ton CO2 per hektar per tahun. Wilayah pesisir Manado dapat memperoleh manfaat dari peningkatan tutupan mangrove, baik untuk penyimpanan karbon maupun perlindungan pesisir. Di wilayah ini terdapat spesies dominan seperti Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora apiculata. Dengan luas mangrove di Sulawesi Utara sekitar 33.293,49 hektar, keberadaan 20 jenis mangrove ini sangat mendukung keanekaragaman hayati, khususnya di Pulau Mantehage, Taman Nasional Bunaken.
3. Kemasan Berbasis Rumput Laut Biopac
Memperkenalkan kemasan Biopac bebas plastik kepada masyarakat di kawasan Pantai Tongkaina. Kredit Foto: Ecofiera.
Rumput laut menyerap CO2 selama pertumbuhannya. Setiap hektar budidaya rumput laut dapat menyerap hingga 3 ton CO2 per tahun dan menggantikan kemasan plastik, sekaligus mengurangi polusi plastik. Kemasan Biopac berperan ganda dalam menyerap karbon dan menyediakan alternatif berkelanjutan untuk plastik sekali pakai, mendukung tujuan lingkungan Indonesia.
4. Mendorong Bersepeda dan Berjalan Kaki
Komunitas Bersepeda Peloton Membara dan Masyarakat Peduli Wisata bersama kelompok Wanita Bersepeda Manado. Kredit Foto: Berita Manado.
Penggunaan transportasi non-motorik mengurangi sekitar 0,2 kg CO2 per km dari setiap perjalanan mobil yang dihindari. Perluasan jalur sepeda dan infrastruktur ramah pejalan kaki akan mendukung peralihan ini. Bersepeda adalah aktivitas populer di Manado dengan berbagai event seperti cyclothon, marathon, dan duathlon. Bersepeda di Manado bukan hanya olahraga, tetapi juga ajang kebersamaan dan gaya hidup sehat serta berkelanjutan.
5. Daur Ulang dan Komposting Sampah
Photo Credit: Kanawa Studio.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kompos dan sistem daur ulang berbasis komunitas, kami mengusulkan beberapa langkah:
Workshop dan Demonstrasi:
Menyelenggarakan workshop komposting bekerja sama dengan sekolah, universitas, atau kelompok lingkungan.
Mempraktikkan proses kompos: Kumpulkan sampah organik (sisa makanan, daun) dan tunjukkan bagaimana sampah terurai menjadi kompos.
Mendirikan stasiun kompos komunitas di pasar atau perumahan untuk mengumpulkan sampah organik dan melihat hasilnya.
Contoh:
Taman kompos bisa didirikan di Taman Tongkaina untuk menunjukkan manfaat kompos dalam merawat tanaman.
Bermitra dengan sekolah untuk menjalankan program kompos yang dipimpin siswa di mana sampah dari kantin diolah menjadi kompos dan digunakan untuk kebun sekolah.
6. Budidaya Ikan Berkelanjutan (Aerator Bertenaga Surya)
Budidaya ikan Mujair (Tilapia) di Desa Kaweruan, Likupang Selatan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sekitar 36 km dari Manado. Kredit Foto: Tribun Minut.
Mengganti peralatan diesel dengan panel surya di tambak ikan dapat mengurangi 2-3 ton CO2 per instalasi per tahun. Aerator surya membantu mempertahankan kadar oksigen. Tambak dengan sistem hybrid (solar-diesel) dapat mengurangi 50% konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi, dan menghemat biaya operasional. Pemerintah dapat bermitra dengan perusahaan energi surya untuk menyediakan pelatihan bagi petambak.
7. Pengembangan Pariwisata Hijau
Flower Park of Tomohon City. About 15 km from Manado. Photo Credit: Kompas.
Penggunaan transportasi rendah emisi dalam pariwisata dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan. Contohnya, pembuatan Garden Alley di Manado dengan jalur sepeda listrik dan jalur pejalan kaki akan menghubungkan wisatawan dengan atraksi lokal. Dengan melibatkan petani bunga lokal di sekitar Tomohon, Garden Alley dapat mendorong pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan ekonomi lokal. Inisiatif ini berpotensi mengurangi emisi hingga 10% dibandingkan dengan pariwisata konvensional.
8. Ramahati: Platform Hijau untuk Solusi Berkelanjutan.
Illustration by Ramahati.
Platform Ramahati yang sedang dikembangkan dapat menjadi pusat informasi, keterlibatan komunitas, dan alokasi sumber daya, memungkinkan para pemangku kepentingan berkolaborasi secara efektif dalam inisiatif ini. Melalui pemantauan dan pelaporan real-time, Ramahati dapat melacak kemajuan dan mengukur dampak kegiatan-kegiatan ini dalam mengurangi emisi CO2 di Manado.
Apakah desa Anda tertarik menjadi bagian dari Komunitas Ramah Lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam? Anda dapat mendaftar untuk webinar gratis kami melalui tautan di bawah ini. Pilih tanggal yang sesuai, dan kami akan mengatur pembicara yang tepat untuk membahas peluang pengembangan desa Anda. Pastikan untuk berkonsultasi dengan Kepala Desa sebelum mendaftar. Webinar ini menampung 10 hingga 90 peserta. Klik tombol “Pesan Webinar” di bawah untuk memulai!